Beranda > Keamanan Informasi, Umum > Bagaimana Internet Mengetahui Identitas Kamu

Bagaimana Internet Mengetahui Identitas Kamu

Dari kejaidian – kejadian yang sudah ada , bagaimana informasi bisa bocor ke pihak – pihak yang nggak berkepentingan, ternyata yang memegang peranan penting dalam identitas kita adalah : Internet. Yak, internet ! Nggak percaya ?

Secara tidak sadar, ternyata informasi – informasi yang kita punya, terutama informasi tentang kita sudah ada di dalam internet, terlebih jika kita masuk dalam suatu institusi pendidikan yang memiliki sistem informasi akademik. Mulai dari nama, alamat, tempat tanggal lahir, IPK atau IPS, dan lain – lain.  Banyak sekali informasi yang bisa orang lain gali mengenai diri kita.

Sebagai perumpamaan , cobalah masuk ke Google dan ketikkan nama kamu. Disini saya coba mengetikkan nama saya sendiri, dan voila !

Voila ! Itu informasi saya !

Keliatan kan? Semua situs yang mengandung nama saya, bakal dimunculkan sama mbah Google! Entah itu pernah saya masukkan sendiri, atau informasi dari temen saya yang ada nama saya. Ada 3 halaman mbah Google menemukan halaman yang mengandung elemen nama saya.

Pas saya masukkin nama adek saya , halamannya ada 10 lebih.Ternyata adek saya lebih publikatif dari saya. Tapi masalahnya bukan itu.

Intinya disini adalah :

Sangatlah mudah orang mencari tahu siapa kamu, dengan berbekal sedikit informasi tentang kamu dan koneksi internet. Terlebih jika kamu mempublikasikan dirimu via jejaring sosial !

Saya pernah mendengar bahwa kejadian penculikan yang terjadi di usia – usia remaja, sebagian besar karena kehidupannya yang labil dan mudah dipengaruhi. Masih muda, apalagi usia – usia kuliah, sangatlah mudah untuk dipengaruhi. Orangtua saya mengatakan hal itu, dan saya benar – benar membuktikannya. Untunglah mereka selalu ada untuk melindungi saya 😀

Dengan kita mempublikasikan nama, alamat, tempat tanggal lahir, dan informasi penting lainnya seperti profil saya  itu ( hehe, jangan ditiru ) , orang lain akan dengan mudah mengetahui informasi kita. Terlebih dengan seringnya kita meng-update status ke facebook dan twitter, misalnya, karakter dan sifat kita akan ketahuan dari situ.

Jangan publikasikan keluhanmu di jejaring sosial. Secara tidak langsung kamu telah mempublikasikan kelemahanmu

Nah, isitilahnya kalau kita main game terus ngelawan boss nih, untuk mengalahkannya secara mudah , kita tinggal menyerang kelemahannya , kan ? Disinilah, mengapa jangan sampai kita mengupdate status yang berisi keluhan atau kelemahan kita. Apalagi mempublikasikan kehidupan pribadi yang bener – bener pribadi banget. Dengan informasi segitu aja, orang bisa mengetahui bagaimana keadaan kita, apa kelemahan kita, dan orang juga bisa mengatur strategi untuk ‘mengalahkan kita’.

Bahkan tidak menutup kemungkinan juga, dengan secuil informasi dari kita, orang lain akan menggali lebih dalam lagi, lagi, hingga ia bisa menemukan username dan password kita di suatu situs ! Nah, maka mulai dari sekarang, perhatikan dan coba lakukan saran – saran saya berikut .

1. Jangan update status terlalu sering, atau status yang menyingkap keluhan dan kelemahan. Sebisa mungkin, isi dengan status yang mengajak kepada kebaikan.

2. Ubah setting jejaring sosial menjadi private, atau hanya bisa diakses oleh orang – orang yang sudah kita konfirmasikan atau kita approve .

3. Jangan sembarangan berkenalan dengan orang yang kita belum pernah ketemu atau kenal sama sekali. Modus penipuan sangat kentara ketika kita berkenalan dengan orang asing. Waspada dengan orang yang baru kita kenal. Bukan maksud mencurigai, tetapi untuk mencegah apa salahnya, kan ? 😀

4. Saling melindungi orang – orang yang kita kasihi dan sayangi. Informasikan kepada mereka tentang hal ini, bantulah untuk melindungi dirinya masing – masing.

Ingatlah bahwa pada masa ini, sadar atau tidak, informasi telah memegang peranan penting dalam percaturan politik dan keamanan di dunia. Orang yang memegang dan mengendalikan informasi dunia, ia akan menguasai dunia. Sun Tzu pernah berkata, ” Ketahui dirimu dan diri lawanmu, maka kamu akan memenangkan 100 pertempuran” . Begitu pentingnya informasi, hingga kita harus bisa memilah mana yang bisa kita publikasikan, mana yang tidak perlu.

Hati – hatilah dalam sharing informasi. Siapa yang tahu kalau suatu saat informasi tersebut bisa menghancurkan kehidupanmu di masa depan.

Semoga bermanfaat 🙂

  1. Belum ada komentar.
  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan komentar